KH. Ahmad Asrori Al-Ishaqi Telah Berpulang ke Rahmatullah 18/08/09

Posted by Admin on 18 Agustus 2009


TURUT BERDUKA CITA SEDALAM-DALAMNYA ATAS MENINGGALNYA GURU KITA ROMO KYAI HAJI AHMAD ASRORI AL-ISHAQI

Mursyid (guru) Tarekat Qodiriyah wan Naqsabandiyah Jawa Timur dan pengasuh Pesantren Al-Fitroh, Kedinding Lor, Semampir, Surabaya K.H. Ahmad Asrori Utsman Al-Ishaqi, meninggal dunia, selasa, sekitar pukul 02.20 WIB. KH. Ahmad Asrori Al-Ishaqi meninggal dunia pada pukul 02.20 WIB karena sakit komplikasi yang dideritanya selama ini. Dia sempat dioperasi dan menjalani check up di Singapura sebelum meninggal dunia.

Kita kehilangan ulama dan guru yang aktif mengembangkan ajaran `Ahlussunnah wal Jamaah` melalui tarekat

Kyai Asrori merupakan putra keenam dari mursyid tarekat KH. Utsman yang merupakan generasi penerus ayahandanya untuk mengajar tarekat kepada masyarakat, sehingga jemaahnya mencapai puluhan ribu orang.

Beliau memang sudah lama sakit, bahkan akhir-akhir ini beliau sudah tidak boleh keluar rumah, karena komplikasi penyakit yang dideritanya. Tapi beliau selalu hadir dalam kegiatan PW NU Jatim, meski bukan pengurus struktural, karena itu kita sangat kehilangan.

Kyai Asrori merupakan ulama kharismatik yang ikhlas dan jujur dalam mengembangkan tarekat, karena itu jemaahnya berasal dari berbagai kalangan mulai dari petani hingga pejabat, bahkan dia tidak membedakan penghormatan kepada jemaah yang bertamu.


Beliau mampu menyatukan umat dari seluruh Jawa hingga Jakarta dan Asia Tenggara lewat tarekat. Kalau ceramah, beliau sangat menyejukkan.

Almarhum mengasuh ratusan santri di Pesantren Al-Fitroh yang berdiri di atas lahan seluas 2,5 hektare yang memiliki bangunan lantai dua untuk asrama putra, ruang belajar mengajar, penginapan tamu, rumah induk dan asrama putri, dan bangunan masjid yang cukup besar.

Meninggalnya pimpinan Pondok Pesantren Assalafi Al Fithrah Surabaya, KH Achmad Asrori El Ishaqi RA pada Selasa (18/8/2009) membuat ribuan santri dan jamaahnya kehilangan sosok kharismatik. Tidak sedikit pula yang harus meneteskan air mata.

Ribuan jamaah dari seluruh pelosok Indonesia, Malaysia, Singapura, Brunei, Hongkong dan Australia berdatangan dan memenuhi masjid areal ponpes untuk melantunkan doa tahlil dan Yasinan di depan pusara makam Pimpinan Tarekat Qodiriyah Wanaqsabandiyah Al Usmaniyah.

Arus lalu lintas pun padat. Jalan Kedinding Lor dipenuhi oleh lautan manusia yang beranjak pergi dari ponpes usai melayat Pengasuh Pondok Pesantren Assalafi Al Fithrah KH Ahmad Asrori Al-Ishaqi meninggal dunia pukul 02.20 WIB, Selasa (18/8/2009) dini hari tadi.

KH Asrori meninggalkan satu orang istri bernama Hj Sulistyowati dan lima orang anak (2 laki, 3 putri). Yakni, Siera Annadia, Sefira Assalafi, Ainul Yaqien, Nurul Yaqien dan Siela Assabarina.

Beliau meninggal sekitar pukul 02.00 dini hari tadi dan dimakamkan di dalam serambi masjid kompleks ponpes pukul 10.00. Sebelumnya, mengalami sakit komplikasi dan kanker yang dideritanya selama 4 tahun. Sejak 29 Juli hingga 16 Agustus 2009, beliau dirawat di Graha Amerta RSU dr Soetomo Surabaya.

Berapa usia KH Asrori saat meninggal? Uniknya, tidak ada satu pun kerabat atau orang dekat yang berani memastikan kapan tanggal lahir KH Asrori dan meninggal di usia berapa. Pasalnya, berdasarkan pengakuan salah seorang kerabat yang biasa mengurus paspor, KH Asrori memiliki tiga buah paspor dan tanggal lahir yang berbeda-beda.


Ponpes Assalafi Al Fithrah, menurut Wisjnubroto, berdiri sekitar tahun 1988-1989. Memiliki santri yang bermukim di areal ponpes sebanyak 1.800 orang putra-putri. Tetapi, di luar ponpes jumlahnya puluhan ribu orang hingga luar negeri.

Seusai acara Haul Akbar di Ponpes Al-Fithrah pada 25-26 Juli 2009 lalu, kesehatan beliau mengalami penurunan dan mengaku kelelahan. Oleh karena itu, pada 29 Juli hingga 16 Agustus 2009, KH Asrori dirawat di Graha Amerta RSU dr Soetomo Surabaya. Pada 16 Agustus 2009, beliau pulang ke rumah dan pada hari Selasa (18/8/2009) dini hari dipanggil Allah SWT.

Sejumlah karangan bunga dukacita juga banyak terpasang di kediaman dan masjid ponpes. Di antaranya dari Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Menteri Agama Maftuh Basyuni, Gubernur Jatim Soekarwo, Kapolda Jatim Irjen Pol Anton Bachrul Alam, Kapolwil Kombes Pol Roni F Sompie, Kapolres Surabaya Timur AKBP Samudi, Walikota Surabaya Bambang DH, Wawali Arif Afandi, Sekkota Surabaya Soekamto Hadi, Kakanwil Depag Jatim Imam Haromain dan Kapolda Sumut Irjen Pol Badrodin Haiti. Gubernur Jatim Soekarwo pun mendatangi rumah duka KH Achmad Asrori di Kedinding Lor bersama sejumlah pejabat Pemprov Jatim diantaranya Asisten III Akmal Budianto, Kepala Biro Spritual Torik Effendi.


Prosesi pemakaman Pengasuh Pondok Pesantren Assalafi Al Fithrah di Kedinding Lor KH Ahmad Asrori Al-Ishaqi diwarnai adu dorong santri dan petakziyah. Mereka berebut agar bisa menyentuh keranda jenazah kiai kharimastik itu. Saat keranda berisi jenazah KH ASRORI diusung menuju ke pemakamannya di bagian Barat kompleks Masjid Ponpes Sallafiyah Al Fitrahm ribuan santri dan pelayat berebut hendak memegangnya. Bahkan sampai kyai tersebut dimakamkan, masih banyak pelayat yang juga ingin membawa tanah pemakamannya.

Para panitia prosesi pemakaman kewalahan menahan aksi saling dorong antara santri dan para pelayat. Panitia meminta kepada santri dan petakziyah untuk kembali duduk sambil membacakan zikir dan tahlil.

Usai disalati, jenazah KH Ahmad Asrori Al-Ishaqi dimakamkan di kompleks Pondok Pesantren Al Fithrah pada pukul 10.30 WIB, Selasa (18/8/2009).


Kiai Asrori dikenal sebagai kiai thoriqot di lingkungan NU. Umatnya mencapai ribuan dan aktifitas thoriqot yang dipimpinnya seringkali digelar di berbagai kota di Pulau Jawa maupun provinsi lainnya di Indonesia. Selama ini, beliau itu cukup lama sakit kendati usianya belum begitu tua. Ya sekitar 59 tahun atau 60 tahun.

Kita menyatakan duka cita mendalam atas wafatnya tokoh thoriqot tersebut. Kiai Asrori adalah ulama kharismatik, menjadi panutan ribuan umat, dan istiqomah dengan pengabdiannya kepada masyarakat.

Sebagai tokoh strategis bidang thoriqot fatwa dan pandangan Kiai Asrori sangat diperhatikan dan dipatuhi umatnya. Thoriqot yang dipimpinnya bersifat apolitis. Yang diutamakan adalah membina masyarakat melalui jalur kultural, sosial, dan keagamaan serta jauh dari tarikan politik kekuatan mana pun.

Kegiatan thoriqot yang dilakukan Kiai Asrori itu adalah wujud aplikasi tasawuf yang sangat dijunjung tinggi di kalangan kiai dan warga NU. Sanadnya itu sampai ke Syech Abdul Qodir Jaelani.

Almarhum meninggal kemungkinan besar karena faktor usia dan kelelahan maupun penyakit ginjal yang dideritanya meski sempat menjalani operasi di RS Lafayat Malang


Sementara Jalan Kedinding Lor ditutup total. Pasalnya jalan itu dipadati oleh para pelayat maupun kendaraan baik roda dua dan roda empat. Bahkan di Jalan Kedung Cowek atau jalan akses menuju Jembatan Suramadu digunakan sebagai parkir kendaraan pelayat.

INNALILLAHI WA INNAILAIHI ROJI’UUN…YAA.. ALLAH…GURU KAMI TELAH ENGKAU PANGGIL… SEMOGA ENGKAU AMPUNI DOSA-DOSA KAMI YAA.ALLAH…DAN ENGKAU JADIKAN TAULADAN SIKAP, TINGKAH LAKU SERTA TUTUR KATA KAMI DENGAN TAULADAN SIKAP, TINGKAH LAKU SERTA TUTUR KATA BELIAU YAA.. ALLAH..AMIIN.

SELAMAT JALAN YAI,,….

Berikut salah satu koleksi saya, ceramah kyai asrori al-ishaqi yg saya rekam dari Radio Rasika FM Semarang. (DOWNLOAD !!)













Tagged as:
About the Author

Write admin description here..

Get Updates

Subscribe to our e-mail newsletter to receive updates.

Share This Post

Related posts

What they says

English French German Spain Russian Japanese Arabic Chinese Simplified
Copyright © 2013 Wong Tegal. WP Theme-junkie converted by BloggerTheme9
Blogger template. Proudly Powered by Blogger.
back to top