What's New Here?

Imam Al-Darimy menyatakan dalam kitabnya Al-Sunan (pada bab Penghormatan Allah SWT kepada Nabi Muhammad setelah wafat): "Diceritakan dari Abu Nu'man, dari Sa'id Ibn Zaid, dari 'Amr lbn Malik Al-Bakari, dari Abu Al-Jauza' Aus Ibn Abdillah, ia berkata, "Pada suatu ketika, penduduk Madinah ditimpa kemarau panjang yang mencekik, sehingga mereka mengadu kepada Aisyah ra". Aisyah berkata: "Lihatlah kubur Nabi dan buatlah sebuah lubang yang tembus ke langit di atasnya, sehingga tidak ada atap antaranya dengan langit itu." Lantas ~ demikian menurut para perawi hadits — merekapun melakukan saran Aisyah ra, dan lak lama kemudian hujan lurun dengan lebat; sehingga rerumputan tumbuh dengan seketika, dan onta menjadi gemuk (bahkan sampai pecah-pecah lantaran kelewat gemuk). Sehingga tahun itu kemudian disebut sebagai 'Am Al-Fatq (tahun pecah-pecah).

(Sunan Darimy, jilid 1, halaman 43)

Inilah tawassul dengan kubur Nabi, yang semata-mata bukan dengan keadaannya sebagai kubur, tetapi kubur itu menyimpan jasad dari makhluk paling mulia di kolong jagad ini, seorang kekasih Allah.

Sehingga kuburan tersebut menjadi mulia lantaran menyimpan jasad tersebut, dan menjadi pantas disifatkan dengan sifat mulia.

Berkala Al-Hafidz Abu Bakar Al-Baihaqi: 'Telah bercerita kepada kami Abu Nash bin Qotadah, dan Abu Bakar Al-Farisi, ke¬duanya berkata, telah bercerita kepada kami Umar bin Mathar, telah bercerita kepada kami Ibrahim bin Ali Al-Dzahili, telah bercerita kepada kami Yahya bin Yahya, telah bercerita kepada kami Abu Muawiyah dari Al-A'masy dari Abu Shalih dari Malik, katanya: "Pada zaman Umar bin Khattab, ummat ditimpa kemarau panjang, maka datanglah seorang pria ke kuburan Nabi Muhammad SAW seraya berkata: "Ya Rasulullah, mohonlah hujan kepada Allah bagi ummat mu karena mereka (hampir) hancur." Lantas orang tersebut didalangi Nabi SAW ketika tidur (mimpi). Dimana dalam mimpinya, Nabi bersabda: "Pergilah temui Umar, sampaikan salamku bahwa mereka akan diberi hujan."

Orang itu kemudian menghadap Umar, sehingga Umar pun berkata: "Ya Allah, mereka tidak menyampaikan keluhan kepada-Mu, kecuali apa yang aku tidak berdaya." (Isnad hadits ini shahih. Demikian dikemukakan oleh Ibnu Katsir dalam kitab Bidayah, jilid I, halaman 91, pada bab berbagai peristiwa tahun 18 H.).

Ibnu Abi Syaibah meriwayatkan pula dengan sanad yang shahih dari riwayat Abu Shalih Al-Samman dari Malik Al-Dary, bendahara Ummar.

Ia bercerita bahwa pada masa pemerintahan Umar Ibn Khattab pernah terjadi kemarau panjang. Lantas seorang pria mendatang kuburan Nabi Muhammad. Ia berkata, "Ya Rasul Allah, mintakan hujan untuk ummatmu karena mereka sedang menderita kesulitan "

Nabi lantas mendatangi orang itu dalam mimpinya, dan Nabi SAW menyuruhnya menemui Umar. (Lihai kembali cerita liadili terdahulu). Saif meriwayatkan dalam kilab Al-Futuh bahwa orang itu yang bermimpi itu adalah salah seorang Sahabat bernama Bilal bin Harits Al Muzni. Dan menurut Ibnu Hajar, isnad Bilal shahih.

(Fath Al-Bari, halaman 415, jiliil II)

Tak seorangpun — dari para Imam yang meriwayatkan hadits itu dan ulama yang mengutipnya sesudah mereka -- yang menyatakan bahwa tawassul dengan kuburan Nabi adalah kufur dan sesat.

Juga tak seorangpun yang mencela matan hadits tersebut. Malah hadits itu, dinukil dan dipandang shahih oleh Ibnu Hajar Al-Asqalani, seorang pakar hadits yang berilmu, utama, dan statusnya di kalangan ahli hadits tidak diragukan lagi.

Ibnu Katsir menyatakan bahwa Sya'ir ummat Islam ketika perang Yamamah yang sangat populer adalah: "Duhai Muhammad."

Dimana cerita selengkapnya adalah sebagai berikut: "Khalid Ibn Walid — pemimpin pasukan perang (dalam perang Yamamah) -- ketika berhasil melintasi suatu daerah pegunungan yang telah di¬kuasai oleh Musailamah (Sang Pembohong), berhasil pula membidik dan membunuh Musailamah.

Sehingga Khalid, lantas berdiri di antara dua baris pasukannya, memanggil-manggil Al-Barraz seraya berkata; "Aku anak Walid, mari kita kembali. Aku anak Ibn 'Amir dan Zaid, mari kita kembali." Di¬mana waktu itu, kemudian Khalid mendendangkan sebuah sya'ir kaum Muslimin yang sangat populer yakni; "Duhai Muhammad."

(Al'Bidayah wa Al-Nihayah, jilid 6, halaman 324)

[Disadur dari buku "Paham-Paham Yang Perlu Diluruskan" (Mafahim Yajib An Tushahhah), Prof. Dr. Sayyid Muhammad Alwy Al-Maliky, halaman 179-181, Penerbit Fikahati Aneska, Cetakan Kedua 1996]


Tawassul Dengan Kubur Nabi Muhammad SAW

Posted by Admin

Imam Al-Darimy menyatakan dalam kitabnya Al-Sunan (pada bab Penghormatan Allah SWT kepada Nabi Muhammad setelah wafat): "Diceritakan dari Abu Nu'man, dari Sa'id Ibn Zaid, dari 'Amr lbn Malik Al-Bakari, dari Abu Al-Jauza' Aus Ibn Abdillah, ia berkata, "Pada suatu ketika, penduduk Madinah ditimpa kemarau panjang yang mencekik, sehingga mereka mengadu kepada Aisyah ra". Aisyah berkata: "Lihatlah kubur Nabi dan buatlah sebuah lubang yang tembus ke langit di atasnya, sehingga tidak ada atap antaranya dengan langit itu." Lantas ~ demikian menurut para perawi hadits — merekapun melakukan saran Aisyah ra, dan lak lama kemudian hujan lurun dengan lebat; sehingga rerumputan tumbuh dengan seketika, dan onta menjadi gemuk (bahkan sampai pecah-pecah lantaran kelewat gemuk). Sehingga tahun itu kemudian disebut sebagai 'Am Al-Fatq (tahun pecah-pecah).

(Sunan Darimy, jilid 1, halaman 43)

Inilah tawassul dengan kubur Nabi, yang semata-mata bukan dengan keadaannya sebagai kubur, tetapi kubur itu menyimpan jasad dari makhluk paling mulia di kolong jagad ini, seorang kekasih Allah.

Sehingga kuburan tersebut menjadi mulia lantaran menyimpan jasad tersebut, dan menjadi pantas disifatkan dengan sifat mulia.

Berkala Al-Hafidz Abu Bakar Al-Baihaqi: 'Telah bercerita kepada kami Abu Nash bin Qotadah, dan Abu Bakar Al-Farisi, ke¬duanya berkata, telah bercerita kepada kami Umar bin Mathar, telah bercerita kepada kami Ibrahim bin Ali Al-Dzahili, telah bercerita kepada kami Yahya bin Yahya, telah bercerita kepada kami Abu Muawiyah dari Al-A'masy dari Abu Shalih dari Malik, katanya: "Pada zaman Umar bin Khattab, ummat ditimpa kemarau panjang, maka datanglah seorang pria ke kuburan Nabi Muhammad SAW seraya berkata: "Ya Rasulullah, mohonlah hujan kepada Allah bagi ummat mu karena mereka (hampir) hancur." Lantas orang tersebut didalangi Nabi SAW ketika tidur (mimpi). Dimana dalam mimpinya, Nabi bersabda: "Pergilah temui Umar, sampaikan salamku bahwa mereka akan diberi hujan."

Orang itu kemudian menghadap Umar, sehingga Umar pun berkata: "Ya Allah, mereka tidak menyampaikan keluhan kepada-Mu, kecuali apa yang aku tidak berdaya." (Isnad hadits ini shahih. Demikian dikemukakan oleh Ibnu Katsir dalam kitab Bidayah, jilid I, halaman 91, pada bab berbagai peristiwa tahun 18 H.).

Ibnu Abi Syaibah meriwayatkan pula dengan sanad yang shahih dari riwayat Abu Shalih Al-Samman dari Malik Al-Dary, bendahara Ummar.

Ia bercerita bahwa pada masa pemerintahan Umar Ibn Khattab pernah terjadi kemarau panjang. Lantas seorang pria mendatang kuburan Nabi Muhammad. Ia berkata, "Ya Rasul Allah, mintakan hujan untuk ummatmu karena mereka sedang menderita kesulitan "

Nabi lantas mendatangi orang itu dalam mimpinya, dan Nabi SAW menyuruhnya menemui Umar. (Lihai kembali cerita liadili terdahulu). Saif meriwayatkan dalam kilab Al-Futuh bahwa orang itu yang bermimpi itu adalah salah seorang Sahabat bernama Bilal bin Harits Al Muzni. Dan menurut Ibnu Hajar, isnad Bilal shahih.

(Fath Al-Bari, halaman 415, jiliil II)

Tak seorangpun — dari para Imam yang meriwayatkan hadits itu dan ulama yang mengutipnya sesudah mereka -- yang menyatakan bahwa tawassul dengan kuburan Nabi adalah kufur dan sesat.

Juga tak seorangpun yang mencela matan hadits tersebut. Malah hadits itu, dinukil dan dipandang shahih oleh Ibnu Hajar Al-Asqalani, seorang pakar hadits yang berilmu, utama, dan statusnya di kalangan ahli hadits tidak diragukan lagi.

Ibnu Katsir menyatakan bahwa Sya'ir ummat Islam ketika perang Yamamah yang sangat populer adalah: "Duhai Muhammad."

Dimana cerita selengkapnya adalah sebagai berikut: "Khalid Ibn Walid — pemimpin pasukan perang (dalam perang Yamamah) -- ketika berhasil melintasi suatu daerah pegunungan yang telah di¬kuasai oleh Musailamah (Sang Pembohong), berhasil pula membidik dan membunuh Musailamah.

Sehingga Khalid, lantas berdiri di antara dua baris pasukannya, memanggil-manggil Al-Barraz seraya berkata; "Aku anak Walid, mari kita kembali. Aku anak Ibn 'Amir dan Zaid, mari kita kembali." Di¬mana waktu itu, kemudian Khalid mendendangkan sebuah sya'ir kaum Muslimin yang sangat populer yakni; "Duhai Muhammad."

(Al'Bidayah wa Al-Nihayah, jilid 6, halaman 324)

[Disadur dari buku "Paham-Paham Yang Perlu Diluruskan" (Mafahim Yajib An Tushahhah), Prof. Dr. Sayyid Muhammad Alwy Al-Maliky, halaman 179-181, Penerbit Fikahati Aneska, Cetakan Kedua 1996]



BACA DAN SEBARKAN LINK INI!!! 100% HALAL UNTUK DI COPY PASTE!!

WASPADAI TERUS AJARAN WAHHABI!!

1. Para Ulama Telah Membantah Muhammad Ibn Abd Al-Wahhab; Perintis Gerakan Wahhabi, klik http://www.facebook.com/note.php?note_id=112485828768335&id=351534640896&ref=mf

2. Imam Taqiyyudin Abu Bakr al-Husni, penulis kitab Kifayat al-Akhyar, (--herannya kitab ini menjadi salah satu buku rujukan Wahabi--) dalam kitabnya berjudul "Daf'u Syubah Man Syabbaha Wa Tamarrad" menuliskan: "Kekufuran Ibn Taimiyah telah disepakati oleh Ulama empat madzhab". klik http://www.facebook.com/note.php?note_id=112479795435605&id=351534640896&ref=share

3. BACA DAN SEBARKAN!! al Imam Ibn al Jawzi Membongkar Kesesatan Aqidah Tasybih ((( Mewaspadai Ajaran Wahabi ))) klik inihttp://www.facebook.com/note.php?note_id=164430070240577&id=351534640896&ref=mf

4. Wahabi Punya Akal Sehat Ga Sih???? Dia Yakin Arsy Makhluk Allah; Tapi Dia Bilang Allah bertempat Di arsy!! Na'udzu Billah!!! klikhttp://www.facebook.com/note.php?note_id=139898152693769&id=351534640896&ref=mf

5. Dalil Kebolehan Mencium Makam Rasulullah Atau Orang-orang Saleh Dari Kitab Wafa' al Wafa (Menohok Ajaran Sesat Wahabi) klik ini

http://www.facebook.com/note.php?note_id=160954943921423&id=351534640896&ref=mf

6. Wahabi Merusak Kitab Nihayah al-Qaul al-Mufid, [[ Ini Buktinya ]], baca dan sebarkan.... tengok kiri kanan jangan sampai ada kerabat kita yang jadi Wahhabi, Klik http://www.facebook.com/note.php?note_id=154182567931994&id=351534640896&ref=mf

7. Dalil Kebolehan Mencium Makam Rasulullah Atau Orang-orang Saleh Dari Kitab Wafa' al Wafa (Menohok Ajaran Sesat Wahabi), baca dan sebarkan. Klik http://www.facebook.com/note.php?note_id=160954943921423&id=351534640896&ref=mf

8. Hadits Riwayat Imam Muslim Dalam Kitab Shahih Dengan Syarh-nya Tentang Anjuran Tabarruk Dengan Peninggalan Orang2 Saleh, Sementara Wahabi sesat mengatakan tabarruk perbuatan bid'ah dan syirik. Klik http://www.facebook.com/note.php?note_id=162827517067499&id=351534640896&ref=mf

9. Imam Syafi'i Setiap Hari Ziarah Ke Makam Imam Abu Hanifah Dan Tawassul Dengannya, Sementara Wahabi Mengatakan Syirik Dan Kufur. Waspadai terus ajaran sesat Wahabi.... Klik http://www.facebook.com/note.php?note_id=162829053734012&id=351534640896&ref=mf

10. Satu catatan untuk Ibnu Utsaimin dan para pengikutnya: "DI MATA KALIAN SENDIRI RAJA KALIAN ADALAH ORANG KAFIR" karena ia berdoa dengan menghadap ke makam Rasulullah... Klik http://www.facebook.com/note.php?note_id=177951145555136&id=351534640896&ref=mf

11. Dedengkot Wahabi "Berantem" Saling Menyesatkan; Ibnu Bas dan Ibnu Utsaimin [Bukti Nyata Kesesatan Aqidah Wahabi]... baca dan sebarkan!!!! Klik http://www.facebook.com/note.php?note_id=181310078552576&id=351534640896&ref=mf

12. Ibn al Jawzi Dalam Sifat as Shofwah Menganjurkan Ziarah Ke Makam Orang2 Saleh Dan Tawassul, Sementara Wahabi Mengatakan Syirik Klik http://www.facebook.com/note.php?note_id=162824827067768&id=351534640896&ref=mf

13. Salah Seorang Ulama Terkemuka Dalam Madzhab Hanafi; Imam Ibn Abidin, MENGATAKAN bahwa Kaum Wahabi SESAT...!!!! Klik http://www.facebook.com/note.php?note_id=150450398305211&id=351534640896&ref=mf

14. Ibnu Hajar al-Haitami; Ulama Terkemuka Madzhab Syafi'i, Mengatakan: "IBNU TAIMIYAH SESAT" (Menohok Wahabi) Klik http://www.facebook.com/note.php?note_id=150951658255085&id=351534640896&ref=mf

15. Menohok Kaum Wahabi Yang Anti Tawassul, Dari Tulisan Adz-Dzahabi. Sodorkan Tulisan adz-Dzahabi Ini Kepada Mereka!!!! Klik http://www.facebook.com/note.php?note_id=151512118199039&id=351534640896&ref=mf

16. Lengkap membahas masalah perayaan Maulid Nabi dari a sampe z, sangat penting untuk membantah ajaran sesat Wahabi, baca dan sebarkan.... Barakallah fikum!!! Klik http://www.facebook.com/note.php?note_id=153892607960990&id=351534640896&ref=mf

17. Konyol, salah seorang pemuka Wahabi, bernama al Qanuji, dlm karyanya berjudul "ad Din al Khalish", j. 1, h. 140, brkt: "Taqlid dengan madzhab-madzhab adalah syirik". Ini artinya, menurut dia seluruh umat Islam telah menjadi kafir karena mreka semua bertaqlid kepada empat madzhab (Hanafi, Maliki, Syafi'i, dan Hanbali). klik http://www.facebook.com/note.php?note_id=154893354527582

18. Di Atas Arsy Terdapat Tempat [[[ Membongkar Kesesatan Nashiruddin al Albani; Salah Satu Tiang Ajaran Sesat Wahhabi ]]] Klik http://www.facebook.com/note.php?note_id=153597111323873&id=351534640896&ref=mf

19. Ibnu Taimiyah Dalam Karyanya Mengatakan Bahwa Dari Arah Timur Akan Muncul FITNAH BESAR Dan PANGKAL KEKUFURAN yaitu Fitnah Wahhabi An-Najedi Klik http://www.facebook.com/note.php?note_id=154442421239342&id=351534640896&ref=mf

20. Wahabi mengatakan: "Maulid nabi sesat, ga ada di zaman Rasulullah". heh.. Wahabi, buka dan baca link ini; Imam Kalian; Ibnu Taimiyah al Mujassim mengatakan perayaan maulid nabi pekerjaan yang baik. Katakan oleh kalian: "IBNU TAIMIYAH SESAT". Klik http://www.facebook.com/note.php?note_id=154866137863637&id=351534640896&ref=mf

21. Lagi; Kaum Wahabi "Mengoyak" (mereduksi) Kitab al Adzkar Karya Imam An Nawawi, heh!! mereka ga punya amanat ilmiah, klik http://www.facebook.com/note.php?note_id=160029190680665

22. Hati2, Ada Dua Orang Bernama Abu Ya’la, Keduanya Orang Berbeda [Sangat Penting Untuk Menghindari Tipu Daya Kaum Wahhabi], klik http://www.facebook.com/note.php?note_id=185239738159610&id=351534640896&ref=mf

23. Heh..!"Cium Tangan" Dibilang Mendekati Perbuatan Syirik?! Membasmi Atau Menyebarkan "TBC"??! [Mendudukan Persoalan Dengan Dalil] Klik http://www.facebook.com/note.php?note_id=132078848329&id=1789501505&ref=mf

24. Nasehat adz-Dzahabi Terhadap Ibn Taimiyah; Bukti Pengakuan Seorang Murid Bagi Kesesatan Sang Guru Klik http://www.facebook.com/note.php?note_id=381439268329&id=1789501505&ref=mf

25. Wahabi = Khawarij,,,,, Khawarij = Wahabi, demikain tulisan Syekh Shawi dalam Hasyiyah Tafsir al Jalalain, silahkan cek dalam link berikut Klik http://www.facebook.com/note.php?note_id=153873444629573&id=351534640896&ref=mf

26. Diantaranya, Karena Takwil Berikut Ini Ulama Sekaliber Imam an-Nawawi Dianggap sesat Oleh Kaum Wahhabi. Hasbunallah!! Klik http://www.facebook.com/note.php?note_id=154238364593081&id=351534640896&ref=mf

27. Dedengkot Wahabi; IBNU UTSAIMIN mengatakan bahwa Imam Ibnu Hajar al Asqalani bukan dari golongan Ahlussunnah Wal Jama'ah, klik ini http://www.facebook.com/note.php?note_id=112481828768735&id=351534640896&ref=mf

28. Supaya Jangan Sembarangan Mengklaim Ahli Bid'ah Kepada Orang Lain (Hakekat Bid'ah Lengkap Dari a Sampai z, Mewaspadai Wahabi) Klik http://www.facebook.com/note.php?note_id=112546762095575&id=351534640896&ref=mf

29. Supaya Tidak Sembarang Berbicara Masalah Hukum Agama; Anda Tidak Akan Mencapai Derajat Mujtahid Maka Anda Harus Menjadi Muqallid, klikhttp://www.facebook.com/note.php?note_id=112489875434597&id=351534640896&ref=share

30. Salah satu akar terorisme; karena salahpaham terhadap kandungan QS. al-Ma'idah: 44. Waspada, jangan sampai anda terjebak...Oleh Wahabi Teroris!!! Klik http://www.facebook.com/note.php?note_id=112481618768756&id=351534640896&ref=mf

31. Membongkar Kesesatan Ajaran Wahabi Yang Membagi Tauhid kepada 3 Bagian; Aqidah Mereka Ini Nyata Bid'ah Sesat Klik http://www.facebook.com/note.php?note_id=112480862102165&id=351534640896&ref=mf

32. Imam Taqiyyudin Abu Bakr al-Husni, penulis kitab Kifayat al-Akhyar, (--herannya kitab ini menjadi salah satu buku rujukan Wahabi--) dalam kitabnya berjudul "Daf'u Syubah Man Syabbaha Wa Tamarrad" menuliskan: "Kekufuran Ibn Taimiyah telah disepakati oleh Ulama empat madzhab". Klik http://www.facebook.com/note.php?note_id=112479795435605&id=351534640896&ref=share

33. [Mewaspadai Wahhabiyyah] Masa Memakai Tasbih Untuk Menghitung Bilangan Dzikir Disebut Bid'ah Juga?! [Panjang.. Baca yang sabar] Klik http://www.facebook.com/note.php?note_id=112554782094773&id=351534640896&ref=mf

34. al Imam Ibn al Jawzi Membongkar Kesesatan Aqidah Tasybih ((( Mewaspadai Ajaran Wahabi ))) klik ini http://www.facebook.com/note.php?note_id=164430070240577&id=351534640896&ref=mf

35. Jangan Salah Memahami Hadits Ini, Orang2 Wahhabi Mengkafirkan Banyak Orang Islam Karena Salah Memahami Hadits Ini, Hattiii2..!!! Klik http://www.facebook.com/note.php?note_id=112487062101545&id=351534640896&ref=mf

36. Di Antara Argumen Buruk Kaum Wahhabi Tentang Tabarruk Dan Tawassul; KITA BONGKAR DI SINI.. !!! Klik http://www.facebook.com/note.php?note_id=112482865435298&id=351534640896&ref=mf

BACA DAN SEBARKAN LINK ARTIKEL-ARTIKEL PENTING BERIKUT INI!!

Posted by Admin


BACA DAN SEBARKAN LINK INI!!! 100% HALAL UNTUK DI COPY PASTE!!

WASPADAI TERUS AJARAN WAHHABI!!

1. Para Ulama Telah Membantah Muhammad Ibn Abd Al-Wahhab; Perintis Gerakan Wahhabi, klik http://www.facebook.com/note.php?note_id=112485828768335&id=351534640896&ref=mf

2. Imam Taqiyyudin Abu Bakr al-Husni, penulis kitab Kifayat al-Akhyar, (--herannya kitab ini menjadi salah satu buku rujukan Wahabi--) dalam kitabnya berjudul "Daf'u Syubah Man Syabbaha Wa Tamarrad" menuliskan: "Kekufuran Ibn Taimiyah telah disepakati oleh Ulama empat madzhab". klik http://www.facebook.com/note.php?note_id=112479795435605&id=351534640896&ref=share

3. BACA DAN SEBARKAN!! al Imam Ibn al Jawzi Membongkar Kesesatan Aqidah Tasybih ((( Mewaspadai Ajaran Wahabi ))) klik inihttp://www.facebook.com/note.php?note_id=164430070240577&id=351534640896&ref=mf

4. Wahabi Punya Akal Sehat Ga Sih???? Dia Yakin Arsy Makhluk Allah; Tapi Dia Bilang Allah bertempat Di arsy!! Na'udzu Billah!!! klikhttp://www.facebook.com/note.php?note_id=139898152693769&id=351534640896&ref=mf

5. Dalil Kebolehan Mencium Makam Rasulullah Atau Orang-orang Saleh Dari Kitab Wafa' al Wafa (Menohok Ajaran Sesat Wahabi) klik ini

http://www.facebook.com/note.php?note_id=160954943921423&id=351534640896&ref=mf

6. Wahabi Merusak Kitab Nihayah al-Qaul al-Mufid, [[ Ini Buktinya ]], baca dan sebarkan.... tengok kiri kanan jangan sampai ada kerabat kita yang jadi Wahhabi, Klik http://www.facebook.com/note.php?note_id=154182567931994&id=351534640896&ref=mf

7. Dalil Kebolehan Mencium Makam Rasulullah Atau Orang-orang Saleh Dari Kitab Wafa' al Wafa (Menohok Ajaran Sesat Wahabi), baca dan sebarkan. Klik http://www.facebook.com/note.php?note_id=160954943921423&id=351534640896&ref=mf

8. Hadits Riwayat Imam Muslim Dalam Kitab Shahih Dengan Syarh-nya Tentang Anjuran Tabarruk Dengan Peninggalan Orang2 Saleh, Sementara Wahabi sesat mengatakan tabarruk perbuatan bid'ah dan syirik. Klik http://www.facebook.com/note.php?note_id=162827517067499&id=351534640896&ref=mf

9. Imam Syafi'i Setiap Hari Ziarah Ke Makam Imam Abu Hanifah Dan Tawassul Dengannya, Sementara Wahabi Mengatakan Syirik Dan Kufur. Waspadai terus ajaran sesat Wahabi.... Klik http://www.facebook.com/note.php?note_id=162829053734012&id=351534640896&ref=mf

10. Satu catatan untuk Ibnu Utsaimin dan para pengikutnya: "DI MATA KALIAN SENDIRI RAJA KALIAN ADALAH ORANG KAFIR" karena ia berdoa dengan menghadap ke makam Rasulullah... Klik http://www.facebook.com/note.php?note_id=177951145555136&id=351534640896&ref=mf

11. Dedengkot Wahabi "Berantem" Saling Menyesatkan; Ibnu Bas dan Ibnu Utsaimin [Bukti Nyata Kesesatan Aqidah Wahabi]... baca dan sebarkan!!!! Klik http://www.facebook.com/note.php?note_id=181310078552576&id=351534640896&ref=mf

12. Ibn al Jawzi Dalam Sifat as Shofwah Menganjurkan Ziarah Ke Makam Orang2 Saleh Dan Tawassul, Sementara Wahabi Mengatakan Syirik Klik http://www.facebook.com/note.php?note_id=162824827067768&id=351534640896&ref=mf

13. Salah Seorang Ulama Terkemuka Dalam Madzhab Hanafi; Imam Ibn Abidin, MENGATAKAN bahwa Kaum Wahabi SESAT...!!!! Klik http://www.facebook.com/note.php?note_id=150450398305211&id=351534640896&ref=mf

14. Ibnu Hajar al-Haitami; Ulama Terkemuka Madzhab Syafi'i, Mengatakan: "IBNU TAIMIYAH SESAT" (Menohok Wahabi) Klik http://www.facebook.com/note.php?note_id=150951658255085&id=351534640896&ref=mf

15. Menohok Kaum Wahabi Yang Anti Tawassul, Dari Tulisan Adz-Dzahabi. Sodorkan Tulisan adz-Dzahabi Ini Kepada Mereka!!!! Klik http://www.facebook.com/note.php?note_id=151512118199039&id=351534640896&ref=mf

16. Lengkap membahas masalah perayaan Maulid Nabi dari a sampe z, sangat penting untuk membantah ajaran sesat Wahabi, baca dan sebarkan.... Barakallah fikum!!! Klik http://www.facebook.com/note.php?note_id=153892607960990&id=351534640896&ref=mf

17. Konyol, salah seorang pemuka Wahabi, bernama al Qanuji, dlm karyanya berjudul "ad Din al Khalish", j. 1, h. 140, brkt: "Taqlid dengan madzhab-madzhab adalah syirik". Ini artinya, menurut dia seluruh umat Islam telah menjadi kafir karena mreka semua bertaqlid kepada empat madzhab (Hanafi, Maliki, Syafi'i, dan Hanbali). klik http://www.facebook.com/note.php?note_id=154893354527582

18. Di Atas Arsy Terdapat Tempat [[[ Membongkar Kesesatan Nashiruddin al Albani; Salah Satu Tiang Ajaran Sesat Wahhabi ]]] Klik http://www.facebook.com/note.php?note_id=153597111323873&id=351534640896&ref=mf

19. Ibnu Taimiyah Dalam Karyanya Mengatakan Bahwa Dari Arah Timur Akan Muncul FITNAH BESAR Dan PANGKAL KEKUFURAN yaitu Fitnah Wahhabi An-Najedi Klik http://www.facebook.com/note.php?note_id=154442421239342&id=351534640896&ref=mf

20. Wahabi mengatakan: "Maulid nabi sesat, ga ada di zaman Rasulullah". heh.. Wahabi, buka dan baca link ini; Imam Kalian; Ibnu Taimiyah al Mujassim mengatakan perayaan maulid nabi pekerjaan yang baik. Katakan oleh kalian: "IBNU TAIMIYAH SESAT". Klik http://www.facebook.com/note.php?note_id=154866137863637&id=351534640896&ref=mf

21. Lagi; Kaum Wahabi "Mengoyak" (mereduksi) Kitab al Adzkar Karya Imam An Nawawi, heh!! mereka ga punya amanat ilmiah, klik http://www.facebook.com/note.php?note_id=160029190680665

22. Hati2, Ada Dua Orang Bernama Abu Ya’la, Keduanya Orang Berbeda [Sangat Penting Untuk Menghindari Tipu Daya Kaum Wahhabi], klik http://www.facebook.com/note.php?note_id=185239738159610&id=351534640896&ref=mf

23. Heh..!"Cium Tangan" Dibilang Mendekati Perbuatan Syirik?! Membasmi Atau Menyebarkan "TBC"??! [Mendudukan Persoalan Dengan Dalil] Klik http://www.facebook.com/note.php?note_id=132078848329&id=1789501505&ref=mf

24. Nasehat adz-Dzahabi Terhadap Ibn Taimiyah; Bukti Pengakuan Seorang Murid Bagi Kesesatan Sang Guru Klik http://www.facebook.com/note.php?note_id=381439268329&id=1789501505&ref=mf

25. Wahabi = Khawarij,,,,, Khawarij = Wahabi, demikain tulisan Syekh Shawi dalam Hasyiyah Tafsir al Jalalain, silahkan cek dalam link berikut Klik http://www.facebook.com/note.php?note_id=153873444629573&id=351534640896&ref=mf

26. Diantaranya, Karena Takwil Berikut Ini Ulama Sekaliber Imam an-Nawawi Dianggap sesat Oleh Kaum Wahhabi. Hasbunallah!! Klik http://www.facebook.com/note.php?note_id=154238364593081&id=351534640896&ref=mf

27. Dedengkot Wahabi; IBNU UTSAIMIN mengatakan bahwa Imam Ibnu Hajar al Asqalani bukan dari golongan Ahlussunnah Wal Jama'ah, klik ini http://www.facebook.com/note.php?note_id=112481828768735&id=351534640896&ref=mf

28. Supaya Jangan Sembarangan Mengklaim Ahli Bid'ah Kepada Orang Lain (Hakekat Bid'ah Lengkap Dari a Sampai z, Mewaspadai Wahabi) Klik http://www.facebook.com/note.php?note_id=112546762095575&id=351534640896&ref=mf

29. Supaya Tidak Sembarang Berbicara Masalah Hukum Agama; Anda Tidak Akan Mencapai Derajat Mujtahid Maka Anda Harus Menjadi Muqallid, klikhttp://www.facebook.com/note.php?note_id=112489875434597&id=351534640896&ref=share

30. Salah satu akar terorisme; karena salahpaham terhadap kandungan QS. al-Ma'idah: 44. Waspada, jangan sampai anda terjebak...Oleh Wahabi Teroris!!! Klik http://www.facebook.com/note.php?note_id=112481618768756&id=351534640896&ref=mf

31. Membongkar Kesesatan Ajaran Wahabi Yang Membagi Tauhid kepada 3 Bagian; Aqidah Mereka Ini Nyata Bid'ah Sesat Klik http://www.facebook.com/note.php?note_id=112480862102165&id=351534640896&ref=mf

32. Imam Taqiyyudin Abu Bakr al-Husni, penulis kitab Kifayat al-Akhyar, (--herannya kitab ini menjadi salah satu buku rujukan Wahabi--) dalam kitabnya berjudul "Daf'u Syubah Man Syabbaha Wa Tamarrad" menuliskan: "Kekufuran Ibn Taimiyah telah disepakati oleh Ulama empat madzhab". Klik http://www.facebook.com/note.php?note_id=112479795435605&id=351534640896&ref=share

33. [Mewaspadai Wahhabiyyah] Masa Memakai Tasbih Untuk Menghitung Bilangan Dzikir Disebut Bid'ah Juga?! [Panjang.. Baca yang sabar] Klik http://www.facebook.com/note.php?note_id=112554782094773&id=351534640896&ref=mf

34. al Imam Ibn al Jawzi Membongkar Kesesatan Aqidah Tasybih ((( Mewaspadai Ajaran Wahabi ))) klik ini http://www.facebook.com/note.php?note_id=164430070240577&id=351534640896&ref=mf

35. Jangan Salah Memahami Hadits Ini, Orang2 Wahhabi Mengkafirkan Banyak Orang Islam Karena Salah Memahami Hadits Ini, Hattiii2..!!! Klik http://www.facebook.com/note.php?note_id=112487062101545&id=351534640896&ref=mf

36. Di Antara Argumen Buruk Kaum Wahhabi Tentang Tabarruk Dan Tawassul; KITA BONGKAR DI SINI.. !!! Klik http://www.facebook.com/note.php?note_id=112482865435298&id=351534640896&ref=mf


Siapakah Ibn Qayyim Al-Jawziyah?

Ia bernama Muhammad ibn Abi Bakr ibn Ayyub az-Zar’i, dikenal dengan nama Ibn Qayyim al-Jawziyyah, lahir tahun 691 hijriyah dan wafat tahun 751 hijriyah.

Mari kita lihat bagaimana pandangan Ulama-ulama terdahulu mengenai sepak terjang Ibn Qayyim Al-Jawziyah.

1. Al-Dzahabi dalam kitab al-Mu’jam al-Mukhtash, menuliskan tentang sosok Ibn Qayyim sebagai berikut:

“Ia tertarik dengan disiplin Hadits, matan-matan-nya, dan para perawinya. Ia juga berkecimpung dalam bidang fiqih dan cukup kompeten di dalamnya. Ia juga mendalami ilmu nahwu dan lainnya. Ia telah dipenjarakan beberapa kali karena pengingkarannya terhadap kebolehan melakukan perjalanan untuk ziarah ke makam Nabi Ibrahim. Ia menyibukan diri dengan menulis beberapa karya dan menyebarkan ilmu-ilmunya, hanya saja ia seorang yang suka merasa paling benar dan terlena dengan pendapat-pendapatnya sendiri, hingga ia menjadi seorang yang terlalu berani atau nekad dalam banyak permasalahan” (al-Mu’jam al-Mukhtash).

2. Imam al-Hâfizh Ibn Hajar al-Asqalani dalam kitab ad-Durar al-Kaminah, menuliskan tentang Ibn Qayyim sebagai berikut:

“Ia ditaklukkan oleh rasa cintanya kepada Ibn Taimiyah, hingga tidak sedikitpun ia keluar dari seluruh pendapat Ibn Taimiyah, dan bahkan ia selalu membela setiap pendapat apapun dari Ibn Taimiyah. Ibn Qayyim inilah yang berperan besar dalam menyeleksi dan menyebarluaskan berbagai karya dan ilmu-ilmu Ibn Taimiyah. Ia dengan Ibn Taimiyah bersama-sama telah dipenjarakan di penjara al-Qal’ah, setelah sebelumnya ia dihinakan dan arak keliling di atas unta hingga banyak dipukuli ramai-ramai. Ketika Ibn Taimiyah meninggal dalam penjara, Ibn Qayyim lalu dikeluarkan dari penjara tersebut. Namun demikian Ibn Qayyim masih mendapat beberapa kali hukuman karena perkataan-perkataannya yang ia ambil dari fatwa-fatwa Ibn Taimiyah. Karena itu Ibn Qayyim banyak menerima serangan dari para ulama semasanya, seperti juga para ulama tersebut diserang olehnya” (ad-Durar al-Kâminah Fi A’yan al-Mi’ah ats-Tsaminah ).

3. Ibn Katsir dalam Al-Bidayah Wa an-Nihayah, menuliskan tentang sosok Ibn Qayyim sebagai berikut:

“Ia (Ibn Qayyim) bersikukuh memberikan fatwa tentang masalah talak dengan menguatkan apa yang telah difatwakan oleh Ibn Taimiyah. Tentang masalah talak ini telah terjadi perbincangan dan perdebatan yang sangat luas antara dia dengan pimpinan para hakim (Qâdlî al-Qudlât); Taqiyuddin as-Subki dan ulama lainnya” (Al-Bidâyah Wa an-Nihâyah, j. 14, j. 235).

4. Imam Taqiyuddin al-Hishni (w 829 H), salah seorang ulama terkemuka dalam madzhab asy-Syafi’i; penulis kitab Kifâyah al-Akhyâr, dalam karyanya berjudul Daf’u Syubah Man Syabbah Wa Tamarrad sebagai bantahan atas kesesatan Ibn Taimiyah menuliskan sebagai berikut:

“Ibn Taimiyah adalah orang yang berpendapat bahwa mengadakan perjalanan untuk ziarah ke makam para Nabi Allah adalah sebagai perbuatan yang haram, dan tidak boleh melakukan qashar shalat karena perjalanan tersebut. Dalam hal ini, Ibn Taimiyah secara terang-terangan menyebutkan haram safar untuk tujuan ziarah ke makam Nabi Ibrahim dan makam Rasulullah. Keyakinannya ini kemudian diikuti oleh muridnya sendiri; yaitu Ibn Qayyim al-Jaiuziyyah az-Zar’i dan Isma’il ibn Katsir as-Syarkuwini. Disebutkan bahwa suatu hari Ibn Qayyim mengadakan perjalan ke al-Quds Palestina. Di Palestina, di hadapan orang banyak ia memberikan nasehat, namun ditengah-tengah nasehatnya ia membicarakan masalah ziarah ke makam para Nabi. Dalam kesimpulannya Ibn Qayyim kemudian berkata: “Karena itu aku katakan bahwa sekarang aku akan langsung pulang dan tidak akan menziarahi al-Khalil (Nabi Ibrahim)”. Kemudian Ibn Qayyim berangkat ke wilayah Tripoli (Nablus Syam), di sana ia kembali membuat majelis nesehat, dan di tengah nasehatnya ia kembali membicarakan masalah ziarah ke makam para Nabi. Dalam kesimpulan pembicaraannya Ibn Qayyim berkata: “Karena itu hendakalah makam Rasulullah jangan diziarahi…!”. Tiba-tiba orang-orang saat itu berdiri hendak memukulinya dan bahkan hendak membunuhnya, namun peristiwa itu dicegah oleh gubernur Nablus saat itu. Karena kejadian ini, kemudian penduduk al-Quds Palestina dan penduduk Nablus menuslikan berita kepada para penduduk Damaskus prihal Ibn Qayyim dalam kesesatannya tersebut. Di Damaskus kemudian Ibn Qayyim dipanggil oleh salah seorang hakim (Qadli) madzhab Maliki. Dalam keadaan terdesak Ibn Qayyim kemudian meminta suaka kepada salah seorang Qadli madzhab Hanbali, yaitu al-Qâdlî Syamsuddin ibn Muslim al-Hanbali. Di hadapannya, Ibn Qayyim kemudian rujuk dari fatwanya di atas, dan menyatakan keislamannya kembali, serta menyatakan taubat dari kesalahan-kesalahannya tersebut. Dari sini Ibn Qayyim kembali dianggap sebagai muslim, darahnya terpelihara dan tidak dijatuhi hukuman. Lalu kemudian Ibn Qayyim dipanggil lagi dengan tuduhan fatwa-fatwa yang menyimpang yang telah ia sampaikan di al-Quds dan Nablus, tapi Ibn Qayyim membantah telah mengatakannya. Namun saat itu terdapat banyak saksi bahwa Ibn Qayyim telah benar-benar mengatakan fatwa-fatwa tersebut. Dari sini kemudian Ibn Qayyim dihukum dan di arak di atas unta, lalu dipenjarakan kembali. Dan ketika kasusnya kembali disidangkan dihadapan al-Qâdlî Syamsuddin al-Maliki, Ibn Qayyim hendak dihukum bunuh. Namun saat itu Ibn Qayyim mengatakan bahwa salah seorang Qadli madzhab Hanbali telah menyatakan keislamannya dan keterpeliharaan darahnya serta diterima taubatnya. Lalu Ibn Qayyim dikembalikan ke penjara hingga datang Qadli madzhab Hanbali dimaksud. Setelah Qadli Hanbali tersebut datang dan diberitakan kepadanya prihal Ibn Qayyim sebenarnya, maka Ibn Qayyim lalu dikeluarkan dari penjara untuk dihukum. Ia kemudian dipukuli dan diarak di atas keledai, setelah itu kemudian kembali dimasukan ke penjara. Dalam peristiwa ini mereka telah mengikat Ibn Qayyim dan Ibn Katsir, kemudian di arak keliling negeri, karena fatwa keduanya -yang nyeleneh- dalam masalah talak” (Daf’u Syubah Man Syabbaha Wa Tamarrad, h. 122-123).

Ibn Qayyim adalah sosok yang terlalu optimis dan memiliki gairah yang besar atas dirinya sendiri, yang hal ini secara nyata tergambar dalam gaya karya-karya tulisnya yang nampak selalu memaksakan penjelasan yang sedetail mungkin.Bahkan nampak penjelasan-penjelasan itu seakan dibuat-buatnya. Referensi utama yang ia jadikan rujukan adalah selalu saja perkataan-perkataan Ibn Taimiyah. Bahkan ia banyak mengutak-atik fatwa-fatwa gurunya tersebut karena dalam pandangannya ia memiliki kekuatan untuk itu. Tidak sedikit dari faham-faham ekstrim Ibn Taimiyah yang ia propagandakan dan ia bela, bahkan ia jadikan sebagai dasar argumentasinya. Oleh karena itu telah terjadi perselisihan yang cukup hebat antara Ibn Qayyim dengan pimpinan para hakim (Qâdlî al-Qudlât), Imam al-Hâfizh Taqiyuddin as-Subki di bulan Rabi’ul Awwal dalam masalah kebolehan membuat perlombaan dengan hadiah tanpa adanya seorang muhallil (orang ke tiga antara dua orang yang melakukan lomba). Ibn Qayyim dalam hal ini mengingkari pendapat Imam as-Subki, hingga ia mendapatkan tekanan dan hukuman saat itu, yang pada akhirnya Ibn Qayyim menarik kembali pendapatnya tersebut.

Ibn Qayyim benar-benar telah mengekor setiap jengkalnya kepada gurunya; yaitu Ibn Taimiyah, dalam berbagai permasalahan. Dalam salah satu karyanya berjudul Badâ-i’ al-Fawâ-id, Ibn Qayyim menuliskan beberapa bait syair berisikan keyakinan tasybîh, yang lalu dengan dusta mengatakan bahwa bait-bait syair tersebut adalah tulisan Imam ad-Daraquthni. Dalam bukunya tersebut Ibn Qayyim menuliskan:

“Janganlah kalian mengingkari bahwa Dia Allah duduk di atas arsy, juga jangan kalian ingkari bahwa Allah mendudukan Nabi Muhammad di atas arsy tersebut bersama-Nya” (Badâ-i’ al-Fawâ-id, j. 4, h. 39-40).

Tulisan Ibn Qayyim ini jelas merupakan kedustaan yang sangat besar. Sesungguhnya Imam ad-Daraquthni adalah salah seorang yang sangat mengagungkan Imam Abu al-Hasan al-Asy’ari; sebagai Imam Ahlussunnah. Seandainya ad-Daraquthni seorang yang berkeyakinan tasybîh, seperti anggapan Ibn Qayyim, tentu ia akan mengajarkan keyakinan tersebut.

Pada bagian lain dalam kitab yang sama Ibn al-Qayyim menjelaskan bahwa langit lebih utama dari pada bumi, ia menuliskan: ”Mereka yang berpendapat bahwa langit lebih utama dari pada bumi mengatakan: Cukup alasan yang sangat kuat untuk menetapkan bahwa langit lebih utama dari pada bumi adalah karena Allah berada di dalamnya, demikian pula dengan arsy-Nya dan kursi-Nya berada di dalamnya” (Badâ-i’ al-Fawâ-id, h. 24).

Penegasan yang sama diungkapkan pula oleh Ibn al-Qayyim dalam kitab karyanya yang lain berjudul Zâd al-Ma’âd. Dalam pembukaan kitab tersebut dalam menjelaskan langit lebih utama dari bumi mengatakan bahwa bila seandainya langit tidak memiliki keistimewaan apapun kecuali bahwa ia lebih dekat kepada Allah maka cukup hal itu untuk menetapkan bahwa langit lebih utama dari pada bumi.

Syekh Muhammmad Arabi at-Tabban dalam kitab Barâ-ah al-Asy’ariyyîn dalam menanggapi tulisan-tulisan sesat Ibn al-Qayyim di atas berkata:

”Orang ini (Ibn al-Qayyim) meyakini seperti apa yang diyakini oleh seluruh orang Islam bahwa seluruh langit yang tujuh lapis, al-Kursi, dan Arsy adalah benda-benda yang notabene makhluk Allah. Orang ini juga tahu bahwa besarnya tujuh lapis langit dibanding dengan besarnya al-Kursi tidak ubahnya hanya mirip batu kerikil dibanding padang yang sangat luas; sebagaimana hal ini telah disebutkan dalam Hadits Nabi. Orang ini juga tahu bahwa al-Kursi yang demikian besarnya jika dibanding dengan besarnya arsy maka al-Kursi tersebut tidak ubahnya hanya mirip batu kerikil dibanding padang yang sangat luas. Anehnya, orang ini pada saat yang sama berkeyakinan persis seperti keyakinan gurunya; yaitu Ibn Taimiyah, bahwa Allah berada di arsy dan juga berada di langit, bahkan keyakinan gurunya tersebut dibela matia-matian layaknya pembelaan seorang yang gila. Orang ini juga berkeyakinan bahwa seluruh teks mutasyâbih, baik dalam al-Qur’an maupun Hadits-Hadits Nabi yang menurut Ahl al-Haq membutuhkan kepada takwil, baginya semua teks tersebut adalah dalam pengertian hakekat, bukan majâz (metafor). Baginya semua teks-teks mutasyâbih tersebut tidak boleh ditakwil” (Barâ-ah al-Asy’ariyyîn, j. 2, h. 259-260).

Wallahu a'lam bishshowab


http://www.facebook.com/note.php?note_id=10150105242320135

Siapakah Ibn Qayyim Al-Jawziyyah?

Posted by Admin


Siapakah Ibn Qayyim Al-Jawziyah?

Ia bernama Muhammad ibn Abi Bakr ibn Ayyub az-Zar’i, dikenal dengan nama Ibn Qayyim al-Jawziyyah, lahir tahun 691 hijriyah dan wafat tahun 751 hijriyah.

Mari kita lihat bagaimana pandangan Ulama-ulama terdahulu mengenai sepak terjang Ibn Qayyim Al-Jawziyah.

1. Al-Dzahabi dalam kitab al-Mu’jam al-Mukhtash, menuliskan tentang sosok Ibn Qayyim sebagai berikut:

“Ia tertarik dengan disiplin Hadits, matan-matan-nya, dan para perawinya. Ia juga berkecimpung dalam bidang fiqih dan cukup kompeten di dalamnya. Ia juga mendalami ilmu nahwu dan lainnya. Ia telah dipenjarakan beberapa kali karena pengingkarannya terhadap kebolehan melakukan perjalanan untuk ziarah ke makam Nabi Ibrahim. Ia menyibukan diri dengan menulis beberapa karya dan menyebarkan ilmu-ilmunya, hanya saja ia seorang yang suka merasa paling benar dan terlena dengan pendapat-pendapatnya sendiri, hingga ia menjadi seorang yang terlalu berani atau nekad dalam banyak permasalahan” (al-Mu’jam al-Mukhtash).

2. Imam al-Hâfizh Ibn Hajar al-Asqalani dalam kitab ad-Durar al-Kaminah, menuliskan tentang Ibn Qayyim sebagai berikut:

“Ia ditaklukkan oleh rasa cintanya kepada Ibn Taimiyah, hingga tidak sedikitpun ia keluar dari seluruh pendapat Ibn Taimiyah, dan bahkan ia selalu membela setiap pendapat apapun dari Ibn Taimiyah. Ibn Qayyim inilah yang berperan besar dalam menyeleksi dan menyebarluaskan berbagai karya dan ilmu-ilmu Ibn Taimiyah. Ia dengan Ibn Taimiyah bersama-sama telah dipenjarakan di penjara al-Qal’ah, setelah sebelumnya ia dihinakan dan arak keliling di atas unta hingga banyak dipukuli ramai-ramai. Ketika Ibn Taimiyah meninggal dalam penjara, Ibn Qayyim lalu dikeluarkan dari penjara tersebut. Namun demikian Ibn Qayyim masih mendapat beberapa kali hukuman karena perkataan-perkataannya yang ia ambil dari fatwa-fatwa Ibn Taimiyah. Karena itu Ibn Qayyim banyak menerima serangan dari para ulama semasanya, seperti juga para ulama tersebut diserang olehnya” (ad-Durar al-Kâminah Fi A’yan al-Mi’ah ats-Tsaminah ).

3. Ibn Katsir dalam Al-Bidayah Wa an-Nihayah, menuliskan tentang sosok Ibn Qayyim sebagai berikut:

“Ia (Ibn Qayyim) bersikukuh memberikan fatwa tentang masalah talak dengan menguatkan apa yang telah difatwakan oleh Ibn Taimiyah. Tentang masalah talak ini telah terjadi perbincangan dan perdebatan yang sangat luas antara dia dengan pimpinan para hakim (Qâdlî al-Qudlât); Taqiyuddin as-Subki dan ulama lainnya” (Al-Bidâyah Wa an-Nihâyah, j. 14, j. 235).

4. Imam Taqiyuddin al-Hishni (w 829 H), salah seorang ulama terkemuka dalam madzhab asy-Syafi’i; penulis kitab Kifâyah al-Akhyâr, dalam karyanya berjudul Daf’u Syubah Man Syabbah Wa Tamarrad sebagai bantahan atas kesesatan Ibn Taimiyah menuliskan sebagai berikut:

“Ibn Taimiyah adalah orang yang berpendapat bahwa mengadakan perjalanan untuk ziarah ke makam para Nabi Allah adalah sebagai perbuatan yang haram, dan tidak boleh melakukan qashar shalat karena perjalanan tersebut. Dalam hal ini, Ibn Taimiyah secara terang-terangan menyebutkan haram safar untuk tujuan ziarah ke makam Nabi Ibrahim dan makam Rasulullah. Keyakinannya ini kemudian diikuti oleh muridnya sendiri; yaitu Ibn Qayyim al-Jaiuziyyah az-Zar’i dan Isma’il ibn Katsir as-Syarkuwini. Disebutkan bahwa suatu hari Ibn Qayyim mengadakan perjalan ke al-Quds Palestina. Di Palestina, di hadapan orang banyak ia memberikan nasehat, namun ditengah-tengah nasehatnya ia membicarakan masalah ziarah ke makam para Nabi. Dalam kesimpulannya Ibn Qayyim kemudian berkata: “Karena itu aku katakan bahwa sekarang aku akan langsung pulang dan tidak akan menziarahi al-Khalil (Nabi Ibrahim)”. Kemudian Ibn Qayyim berangkat ke wilayah Tripoli (Nablus Syam), di sana ia kembali membuat majelis nesehat, dan di tengah nasehatnya ia kembali membicarakan masalah ziarah ke makam para Nabi. Dalam kesimpulan pembicaraannya Ibn Qayyim berkata: “Karena itu hendakalah makam Rasulullah jangan diziarahi…!”. Tiba-tiba orang-orang saat itu berdiri hendak memukulinya dan bahkan hendak membunuhnya, namun peristiwa itu dicegah oleh gubernur Nablus saat itu. Karena kejadian ini, kemudian penduduk al-Quds Palestina dan penduduk Nablus menuslikan berita kepada para penduduk Damaskus prihal Ibn Qayyim dalam kesesatannya tersebut. Di Damaskus kemudian Ibn Qayyim dipanggil oleh salah seorang hakim (Qadli) madzhab Maliki. Dalam keadaan terdesak Ibn Qayyim kemudian meminta suaka kepada salah seorang Qadli madzhab Hanbali, yaitu al-Qâdlî Syamsuddin ibn Muslim al-Hanbali. Di hadapannya, Ibn Qayyim kemudian rujuk dari fatwanya di atas, dan menyatakan keislamannya kembali, serta menyatakan taubat dari kesalahan-kesalahannya tersebut. Dari sini Ibn Qayyim kembali dianggap sebagai muslim, darahnya terpelihara dan tidak dijatuhi hukuman. Lalu kemudian Ibn Qayyim dipanggil lagi dengan tuduhan fatwa-fatwa yang menyimpang yang telah ia sampaikan di al-Quds dan Nablus, tapi Ibn Qayyim membantah telah mengatakannya. Namun saat itu terdapat banyak saksi bahwa Ibn Qayyim telah benar-benar mengatakan fatwa-fatwa tersebut. Dari sini kemudian Ibn Qayyim dihukum dan di arak di atas unta, lalu dipenjarakan kembali. Dan ketika kasusnya kembali disidangkan dihadapan al-Qâdlî Syamsuddin al-Maliki, Ibn Qayyim hendak dihukum bunuh. Namun saat itu Ibn Qayyim mengatakan bahwa salah seorang Qadli madzhab Hanbali telah menyatakan keislamannya dan keterpeliharaan darahnya serta diterima taubatnya. Lalu Ibn Qayyim dikembalikan ke penjara hingga datang Qadli madzhab Hanbali dimaksud. Setelah Qadli Hanbali tersebut datang dan diberitakan kepadanya prihal Ibn Qayyim sebenarnya, maka Ibn Qayyim lalu dikeluarkan dari penjara untuk dihukum. Ia kemudian dipukuli dan diarak di atas keledai, setelah itu kemudian kembali dimasukan ke penjara. Dalam peristiwa ini mereka telah mengikat Ibn Qayyim dan Ibn Katsir, kemudian di arak keliling negeri, karena fatwa keduanya -yang nyeleneh- dalam masalah talak” (Daf’u Syubah Man Syabbaha Wa Tamarrad, h. 122-123).

Ibn Qayyim adalah sosok yang terlalu optimis dan memiliki gairah yang besar atas dirinya sendiri, yang hal ini secara nyata tergambar dalam gaya karya-karya tulisnya yang nampak selalu memaksakan penjelasan yang sedetail mungkin.Bahkan nampak penjelasan-penjelasan itu seakan dibuat-buatnya. Referensi utama yang ia jadikan rujukan adalah selalu saja perkataan-perkataan Ibn Taimiyah. Bahkan ia banyak mengutak-atik fatwa-fatwa gurunya tersebut karena dalam pandangannya ia memiliki kekuatan untuk itu. Tidak sedikit dari faham-faham ekstrim Ibn Taimiyah yang ia propagandakan dan ia bela, bahkan ia jadikan sebagai dasar argumentasinya. Oleh karena itu telah terjadi perselisihan yang cukup hebat antara Ibn Qayyim dengan pimpinan para hakim (Qâdlî al-Qudlât), Imam al-Hâfizh Taqiyuddin as-Subki di bulan Rabi’ul Awwal dalam masalah kebolehan membuat perlombaan dengan hadiah tanpa adanya seorang muhallil (orang ke tiga antara dua orang yang melakukan lomba). Ibn Qayyim dalam hal ini mengingkari pendapat Imam as-Subki, hingga ia mendapatkan tekanan dan hukuman saat itu, yang pada akhirnya Ibn Qayyim menarik kembali pendapatnya tersebut.

Ibn Qayyim benar-benar telah mengekor setiap jengkalnya kepada gurunya; yaitu Ibn Taimiyah, dalam berbagai permasalahan. Dalam salah satu karyanya berjudul Badâ-i’ al-Fawâ-id, Ibn Qayyim menuliskan beberapa bait syair berisikan keyakinan tasybîh, yang lalu dengan dusta mengatakan bahwa bait-bait syair tersebut adalah tulisan Imam ad-Daraquthni. Dalam bukunya tersebut Ibn Qayyim menuliskan:

“Janganlah kalian mengingkari bahwa Dia Allah duduk di atas arsy, juga jangan kalian ingkari bahwa Allah mendudukan Nabi Muhammad di atas arsy tersebut bersama-Nya” (Badâ-i’ al-Fawâ-id, j. 4, h. 39-40).

Tulisan Ibn Qayyim ini jelas merupakan kedustaan yang sangat besar. Sesungguhnya Imam ad-Daraquthni adalah salah seorang yang sangat mengagungkan Imam Abu al-Hasan al-Asy’ari; sebagai Imam Ahlussunnah. Seandainya ad-Daraquthni seorang yang berkeyakinan tasybîh, seperti anggapan Ibn Qayyim, tentu ia akan mengajarkan keyakinan tersebut.

Pada bagian lain dalam kitab yang sama Ibn al-Qayyim menjelaskan bahwa langit lebih utama dari pada bumi, ia menuliskan: ”Mereka yang berpendapat bahwa langit lebih utama dari pada bumi mengatakan: Cukup alasan yang sangat kuat untuk menetapkan bahwa langit lebih utama dari pada bumi adalah karena Allah berada di dalamnya, demikian pula dengan arsy-Nya dan kursi-Nya berada di dalamnya” (Badâ-i’ al-Fawâ-id, h. 24).

Penegasan yang sama diungkapkan pula oleh Ibn al-Qayyim dalam kitab karyanya yang lain berjudul Zâd al-Ma’âd. Dalam pembukaan kitab tersebut dalam menjelaskan langit lebih utama dari bumi mengatakan bahwa bila seandainya langit tidak memiliki keistimewaan apapun kecuali bahwa ia lebih dekat kepada Allah maka cukup hal itu untuk menetapkan bahwa langit lebih utama dari pada bumi.

Syekh Muhammmad Arabi at-Tabban dalam kitab Barâ-ah al-Asy’ariyyîn dalam menanggapi tulisan-tulisan sesat Ibn al-Qayyim di atas berkata:

”Orang ini (Ibn al-Qayyim) meyakini seperti apa yang diyakini oleh seluruh orang Islam bahwa seluruh langit yang tujuh lapis, al-Kursi, dan Arsy adalah benda-benda yang notabene makhluk Allah. Orang ini juga tahu bahwa besarnya tujuh lapis langit dibanding dengan besarnya al-Kursi tidak ubahnya hanya mirip batu kerikil dibanding padang yang sangat luas; sebagaimana hal ini telah disebutkan dalam Hadits Nabi. Orang ini juga tahu bahwa al-Kursi yang demikian besarnya jika dibanding dengan besarnya arsy maka al-Kursi tersebut tidak ubahnya hanya mirip batu kerikil dibanding padang yang sangat luas. Anehnya, orang ini pada saat yang sama berkeyakinan persis seperti keyakinan gurunya; yaitu Ibn Taimiyah, bahwa Allah berada di arsy dan juga berada di langit, bahkan keyakinan gurunya tersebut dibela matia-matian layaknya pembelaan seorang yang gila. Orang ini juga berkeyakinan bahwa seluruh teks mutasyâbih, baik dalam al-Qur’an maupun Hadits-Hadits Nabi yang menurut Ahl al-Haq membutuhkan kepada takwil, baginya semua teks tersebut adalah dalam pengertian hakekat, bukan majâz (metafor). Baginya semua teks-teks mutasyâbih tersebut tidak boleh ditakwil” (Barâ-ah al-Asy’ariyyîn, j. 2, h. 259-260).

Wallahu a'lam bishshowab


http://www.facebook.com/note.php?note_id=10150105242320135

Latest Tweets

Visitor

Labels

Pages

Random Post

BUKU TAMU

Two col-left

Software

Followers

What they says

English French German Spain Russian Japanese Arabic Chinese Simplified
Copyright © 2013 Wong Tegal. WP Theme-junkie converted by BloggerTheme9
Blogger template. Proudly Powered by Blogger.
back to top